Mahasiswa ITB Meraih Penghargaan Internasional dalam Inovasi Limbah Industri Kelapa Sawit

Tiga mahasiswa teknik kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah meraih pengakuan global dengan memenangkan International Case Competition (I-Cast), sebuah acara terkemuka dalam Process Engineering Days (PGD) yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia. Pencapaian luar biasa ini berasal dari solusi inovatif mereka untuk mengelola limbah industri kelapa sawit dan meningkatkan produktivitas.

Berikut adalah rincian lengkap keberhasilan mereka:

  • Tantangan: Kompetisi ini menugaskan para peserta untuk mengatasi masalah-masalah kritis dalam industri kelapa sawit, khususnya berfokus pada pengelolaan limbah dan peningkatan produktivitas industri. Ini adalah topik yang sangat relevan dan krusial untuk keberlanjutan sektor agribisnis Indonesia di masa depan.
  • Inovasi: Jeffrey, Nadya Gunawan, dan Stephanie Patricia Nathalie T. mengembangkan metode cerdik untuk mengolah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi biochar.
    • Biochar adalah zat mirip arang yang diproduksi melalui proses yang disebut pirolisis menengah.
    • Inovasi mereka melibatkan pengayaan biochar ini dengan nutrisi penting.
  • Manfaat Solusi Biochar:
    • Pengurangan Limbah: Manfaat utama adalah pengurangan signifikan limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit, mengatasi masalah lingkungan yang besar.
    • Pupuk Berkelanjutan: Biochar yang mereka kembangkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk lepas lambat. Ini tidak hanya menyediakan alternatif berkelanjutan untuk pupuk kimia tetapi juga meningkatkan kesehatan tanah seiring waktu.
    • Penekanan Penyakit: Yang penting, biochar mereka juga memiliki potensi untuk menekan penyebaran Ganoderma, penyakit jamur yang merupakan musuh yang persisten dan merusak di perkebunan kelapa sawit, menyebabkan kerugian hasil yang signifikan.
  • Motivasi dan Pembelajaran:
    • Jeffrey berbagi bahwa motivasi awal mereka untuk mengikuti kompetisi hanyalah untuk mendapatkan pengalaman dalam presentasi dan menjawab pertanyaan teknis.
    • Stephanie menyatakan keterkejutannya dan pengetahuan barunya tentang biochar, dengan mengatakan, “Saya baru tahu kalau arang bisa menjadi pupuk. Sekarang saya banyak mengerti tentang biochar.”
    • Nadya menekankan bahwa kemenangan mereka bukan semata-mata karena ide cemerlang tetapi juga hasil dari strategi yang efektif dan kemauan untuk belajar dari orang lain, termasuk teman dan dosen. Dia menyarankan, “Jangan takut untuk bertanya kepada teman atau dosen. Lakukan riset tentang mitra kompetisi, dan percaya diri saja dulu.”
  • Dampak dan Pengakuan: Solusi komprehensif mereka, yang membahas aspek teknis dan lingkungan sambil meningkatkan efisiensi industri, sangat mengesankan para juri, yang mengarah pada kemenangan juara pertama mereka. Proyek ini didukung oleh PT Triputra Agro Persada Tbk sebagai mitra pengetahuan, menyoroti penerapan praktis dan relevansi industri dari penelitian mereka.

Pencapaian ini menggarisbawahi potensi talenta muda Indonesia untuk berkontribusi pada praktik berkelanjutan dan inovasi dalam industri nasional utama seperti kelapa sawit.

Also Read

Bagikan:

Tags